Cara Membuat CV
1. Mulailah dengan tujuan karier Anda
Tujuan karier bukanlah untuk mengatakan kepada pihak HR tentang apa yang Anda harapkan atau peroleh dari perusahaan. Sebaliknya, tujuan karier yang dimaksud adalah untuk menunjukkan kemampuan dan keterampilan Anda yang akan membantu Anda sukses menjalankan tanggung jawab pada posisi yang dilamar. Tujuan karier layak dicantumkan pada surat lamaran kerja dan ringkasan pada CV Anda yang belum memiliki pengalaman kerja, karena menekankan karakter dan kepribadian yang membuat Anda cocok untuk posisi tersebut. Baca juga: Membuat CV, Perlukan Mencantumkan Hobi dan Minat? Mulailah dengan karakter-karakter yang membuat Anda bernilai untuk perusahaan. Ini tentu saja akan menarik perhatian perekrut. Ini adalah beberapa contoh cara penyusunan tujuan karier dalam surat lamaran kerja bagi fresh graduate. "Saya adalah lulusan baru perguruan tinggi (IPK 3,6) dengan kemampuan interpersonal dan riset yang baik. Saya ingin menggunakan kemampuan saya agar sukses menjalankan posisi di perusahaan Anda. Antusiasme saya untuk mempelajari hal-hal baru akan membantu perusahaan mencapai tujuannya" Pastikan juga Anda menyertakan jurusan kuliah Anda. Selain itu, jelaskan pengalaman atau karakteristik yang dapat dibuktikan dan relevan dengan posisi yang Anda lamar.
2. Perluas kolom pendidikan Anda
Bagi kaum profesional atau pekerja yang sudah berpengalaman, kolom pendidikan pada CV kerap sangat ringkas dan hanya membuktikan bahwa Anda memiliki gelar akademik. Biasanya, dalam kolom pendidikan hanya disertakan nama perguruan tinggi, jurusan, tahun lulus, dan IPK. Namun demikian, bagi pelamar tanpa pengalaman kerja, kolom pendidikan dalam CV harus diperkuat. Tujuannya untuk memoles minimnya pengalaman kerja Anda. Baca juga: Catat, 8 Kesalahan pada CV yang Harus Dihindari Adapun hal-hal yang harus dicantumkan dalam kolom pendidikan selain hal-hal yang telag disebutkan di atas antara lain IPK, klub atau unit kegiatan mahasiswa yang diikuti, penghargaan akademik, kursus atau seminar yang relevan, dan publikasi ilmiah. Dengan memperluas kolom pendidikan, maka pelamar kerja tanpa pengalaman masih dapat secara efektif memperlihatkan keterampilan dan kualitasnya. Selain itu, dengan berpartisipasi di unit kegiatan mahasiswa atau badan kemahasiswaan, maka Anda dapat menunjukkan potensi Anda sebagai anggota atau pemimpin tim di dalam perusahaan. Lalu, bagaimana jika Anda tidak aktif di kampus? Dalam kasus ini, fokuslah pada seminar atau kursus yang Anda ikuti, yang relevan terhadap posisi yang Anda lamar.
3. Tambahkan kolom prestasi yang pernah Anda raih
Meskipun Anda aktif di kampus dan menyertakannya di CV, penting juga untuk menyertakan kolom prestasi. Sebab, informasi-informasi mengenai prestasi akan menguntungkan Anda. Kolom prestasi dapat bertindak sebagai perpanjangan pengalaman pendidikan Anda dan mengisi kekosongan dalam CV. Strukturnya serupa dengan kolom pengalaman kerja dalam CV profesional. Kolom prestasi ini juga dapat menjadi cara Anda untuk menunjukkan kemampuan organisasi, bertindak sebagai pemimpin, dan menyelesaikan masalah.
4. Tulislah pengalaman berorganisasi yang pernah Anda ikuti
Belum memiliki pengalaman kerja tak masalah untuk banyak perusahaan. Apalagi banyak juga perusahaan yang mencari tenaga fresh graduate untuk mengisi beberapa bagian pekerjaan. Tulislah pengalaman berorganisasi dalam CV kamu sehingga perusahaan melihat nilai lebih kamu dibanding pelamar lain yang tidak punya pengalaman berorganisasi. Baik itu berorganisasi di sekolah atau universitas, atau organisasi sosial kemasyarakatan, cantumkan saja agar CV kamu lebih berbobot.
5. Tulislah dengan jujur, apa adanya diri Anda
Tips dan trik mengakali CV tanpa pengalaman kerja bukan berarti memungkinkan untuk berbuat curang, tidak jujur, dan melebih-lebihkan apa yang ada pada diri sendiri. Bagaimanapun, CV terbaik adalah yang dibuat dengan jujur, yang mencerminkan apa adanya diri sendiri, namun dikemas dalam bahasa atau kalimat yang menarik, ditunjang dengan tata letak yang keren. Cara ini akan mudah memikat perusahaan yang hendak kamu tuju. Jika kamu mengabaikan kejujuran atau tidak menuliskan apa adanya diri kamu, selain berisiko dipersoalkan setelah kamu diterima, Anda pun akan merasakan malu akibat kebohongan yang kamu buat.
6. Isikan Portfolio dan skill yang Anda Kuasai
Kamu di dalam CV ngakunya punya skill di bidang desain. Bagaimana membuktikannya? Ya dengan mencantumkan lampiran hasil-hasil karya desain kamu di CV. Itulah yang disebut dengan portfolio. Kalau kamu belum punya pengalaman kerja, portfolio ini bisa dibilang punya pengaruh besar dalam penilaian oleh para HR. Portfolio juga bisa berupa karya tulis, fotografi, hasil terjemahan artikel, dan cetak biru untuk seorang arsitek.
7. Tulis Skill dan Portfolio yang Anda miliki pada bagian yang mudah dibaca
Entah Anda menulisnya dan CV kreatif atau CV biasa, pastikan rentetan skillmu ditulis pada bagian yang jelas. Baik pada paragraph tersendiri atau letakkan pada bagian tertentu. Percuma saja dong kalau Anda punya banyak nilai lebih tapi Anda nulisnya di dalam paragraph lain yang susah dibaca. Semakin cepat HRD tertarik pada CV mu semakin baik pula kesempatan yang Anda miliki.
0 Komentar